1. Kota Palembang
Kota Palembang merupakan ibu kota dari Provinsi Sumatra Selatan. Kota ini menjadi terbesar dan terpadat kedua di Sumatra setelah Kota Medan, serta kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Palembang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara, yaitu Kedatuan Sriwijaya, yang menguasai Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9. Inilah yang menyebabkan kota ini juga dijuluki dengan “Bumi Sriwijaya”.
Bukti yang menunjukkan Palembang sebagai kota tertua di Indonesia adalah prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang. Prasasti ini menyatakan pembentukan suatu wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada 16 Juni 683 Masehi. Palembang di dunia Barat juga dijuluki dengan Venice of the East atau Venesia dari Timur. Kota tertua di Indonesia ini telah berdiri sejak Juni 682 Masehi. Jika dihitung, Kota Palembang kini sudah berusia 1.341 tahun.
2. Kota Salatiga
Pada masa Hindu-Buddha, Salatiga telah menjadi daerah istimewa sebagaimana disebutkan di dalam prasasti Hampra atau prasasti Plumpungan. Prasasti ini berangka tahun 672 Saka atau 750 Masehi dan ditulis dengan menggunakan huruf Jawa Kuno dan bahasa Sansekerta. Menurut Kartoatmadja, candrasengkala di dalam prasasti tersebut menunjuk hari Jumat (Suk) rawâra tanggal 31 Asadha atau 24 Juli 750 Masehi.
Berdasarkan prasasti tersebut, hari jadi Kota Salatiga lantas ditetapkan pada 24 Juli 750, yang dibakukan dengan Peraturan Daerah Tingkat II Kota Salatiga No. 15 tanggal 20 Juli 1995 tentang Hari Jadi Kota Salatiga.
3. Kota Kediri
Kota Kediri merupakan kota terbesar ketiga di Provinsi Jawa Timur setelah Surabaya dan Malang. Selain sebagai kota terbesar ketiga, Kota Kediri menjadi kota tertua ketiga di Indonesia. Berdasarkan prasasti Kwak, Kota Kediri telah ada sejak 27 Juli 879 Masehi. Kediri merupakan kota tertua yang ada di Jawa Timur. Selain itu, Kediri juga dikenal dengan nama Kota Tahu Takwa.
Kota ini mempunyai semboyan Djojo ing Bojo yang berarti “mengalahkan marabahaya”. Sampai saat ini, kota tersebut berkembang seiring dengan meningkatnya kualitas hidup dalam berbagai aspek, yaitu perdagangan, pendidikan, pariwisata, birokrasi pemerintahan, dan olahraga. Industri rokok Gudang Garam yang berada di kota ini menjadi penopang sebagian besar perekonomian masyarakat Kediri, yang sekaligus menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
4. Kota Magelang
Kota Magelang telah berdiri sejak 11 April 907. Penentuan usia itu didasarkan dari keterangan Prasasti Gilikan, Prasasti Poh, dan Prasasti Mantyasih. Ketiga prasasti itu ditulis di atas lempengan tembaga. Nama Magelang sendiri sebenarnya bertolak belakang dari berbagai sumber, yaitu cerita rakyat, legenda, dongeng, dan sebagainya. Begitulah Magelang, yang selanjutnya berkembang menjadi ibu kota Keresidenan Kedu dan juga pernah menjadi ibu kota Kabupaten Magelang.
Setelah masa kemerdekaan, kota tersebut menjadi kota praja dan kota madya. Pada era reformasi, seiring dengan pemberian otonomi seluas-luasnya kepada daerah, penyebutan kota madya kemudian berganti menjadi kota.
5. Kota Banda Aceh
Kota Banda Aceh merupakan Ibu Kota Provinsi Aceh. Kota yang mulanya dikenal sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini dibangun oleh Sultan Johan Syah pada Jumat, 1 Ramadan 601 Hijriah atau 22 April 1205 Masehi. Kota ini juga mendapatkan peran penting dalam penyebaran Islam ke seluruh wilayah Indonesia. Inilah yang menyebabkannya juga disebut dengan Serambi Makkah.
Saat ini, Banda Aceh diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) oleh pemerintah pusat sebagai sentra koleksi dan distribusi skala regional produksi perikanan, pariwisata, dan pertanian. Selain itu, kota tersebut juga termasuk Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Bandar Aceh Darussalam (KAPET BAD). Potensi wisata yang ada di kota ini adalah wisata spiritual, wisata alam, wisata sejarah, wisata peringatan bencana tsunami, dan wisata jejak purbakala.
6. Kota Surabaya
Kota Surabaya menjadi salah satu kota yang dipenuhi dengan nilai heroik para pahlawan Indonesia dalam melawan penjajah. Salah satu bukti kepahlawanan tercermin dalam pertempuran antara Raden Wijaya dan pasukan Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan pada tahun 1293. Pertempuran bersejarah ini kemudian diabadikan sebagai tanggal berdirinya Kota Surabaya, yaitu pada 31 Mei 1293.
Bukti sejarah lain yang menunjukkan keberadaan Surabaya sebelum era kolonial adalah Prasasti Trowulan I yang berangka tahun 1358 Masehi. Prasasti tersebut menyebutkan bahwa Churabhaya (Surabaya) saat itu masih berupa desa di tepi Sungai Brantas, yang berfungsi sebagai tempat penyeberangan strategis sepanjang sungai tersebut.
Sejak awal berdirinya, Kota Surabaya mempunyai sejarah panjang yang berhubungan dengan nilai-nilai heroisme. Inilah yang menyebabkan Surabaya kental dengan nuansa nilai kepahlawanan. Sementara itu, istilah Surabaya terdiri atas kata sura (berani) dan baya (bahaya), yang secara harfiah diartikan sebagai “berani menghadapi bahaya yang datang”. Surabaya akhirnya ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur pada 1926 dan berkembang begitu pesat menjadi kota modern terbesar kedua setelah Jakarta.
7. Kota Baubau
Kota Baubau adalah salah kota yang berada di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara yang memiliki julukan “bumi seribu benteng”. Baubau mendapatkan status kota pada 21 Juni 2001 berdasarkan UU. No. 13 Tahun 2001. Berdasarkan Perda tersebut, kota ini juga ditetapkan lahir pada 17 Oktober 1541.
8. Kota Ambon
Sejarah Kota Ambon diawali ketika orang-orang Portugis datang mendirikan benteng di pulau ini sebagai tempat beraktivitas dalam perdagangan dan penyebaran agama. Saat itu, orang-orang Portugis sedang berada dalam konflik politik dengan para penguasa Kesultanan Ternate dan umat Islam yang berada di Pantai Utara Hitu. Orang Portugis pertama yang mendarat di Ambon adalah Francisco Serrao bersama delapan orang anak buah kapalnya pada 1512.
Dalam perkembangannya, Ambon dibentuk berdasarkan Surat Gubernur Provinsi Maluku tanggal 1 Mei 1951 No. 2056/1/Bg sebagai alat pemerintahan Daerah Maluku Selatan, sambil menunggu pembentukan daerah-daerah otonom di wilayah tersebut. Hari lahir Kota Ambon ditetapkan jatuh pada 7 September 1575.
9. Kota Tegal
Kota Tegal awalnya adalah sebuah desa bernama Tetegual yang pada 1530 telah memperlihatkan kemajuannya, termasuk wilayah Kabupaten Pemalang yang mengakui Trah (Kerajaan) Pajang. Nama Tetegual diberikan oleh seorang pedagang yang berasal dari Portugis, yaitu Tome Pires yang singgah di Pelabuhan Tegal pada 1500 –an. Kata Tetteghal mempunyai pengertian “tanah subur yang mampu menghasilkan tanaman pertanian”.
Pembentukan Kota Tegal tidak dapat dilepaskan dari seorang tokoh bernama Ki Gede Sebayu. Namanya dikaitkan dengan trah Majapahit, dikarenakan ayahnya yang bernama Ki Gede Tepus Rumput (kelak bernama Pangeran Onje) merupakan keturunan dari Batara Katong Adipati Ponorogo, yang masih memiliki keterkaitan dengan keturunan Majapahit.
10. Kota Padang
Jika ingin mengetahui sejarah Kota Padang, kalian harus mengenal terlebih dahulu sejarah Minangkabau, yaitu kira-kira abad ke-15 pada masa Kerajaan Minangkabau dipimpin oleh Raja Adityawarman. Saat itu, Padang merupakan permukiman nelayan.
Sejarah Kota Padang tak terlepas pada sejarah Minangkabau. Sekitar abad ke-15 merupakan masa pemerintahan Raja Adityawarman. Saat itu, Padang merupakan permukiman nelayan. Setelah sejarah panjang yang menyelimuti Kota Padang, akhirnya hari lahir Kota Padang ditetapkan jatuh pada 7 Agustus 1669.
Nah, itu dia 10 kota tertua yang ada di Indonesia. Beberapa kota tersebut ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Kebanyakan kota-kota di Indonesia dahulunya telah ditempati oleh Belanda ataupun negara lain yang sempat menjajah Indonesia.
Komentar
0 comment