Pendidikan Non Formal: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Contoh.
Pendidikan Non Formal: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Contoh.
Pendidikan memegang peran penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas dan berdaya saing. Sayangnya, ketika berbicara tentang pendidikan, kebanyakan orang hanya fokus pada pendidikan formal yang berlangsung di sekolah atau perguruan tinggi.

Padahal, pendidikan non-formal juga memiliki peran besar dalam membentuk keterampilan dan wawasan seseorang. Sistem ini memberikan fleksibilitas dalam belajar, memungkinkan siapa saja untuk terus berkembang tanpa terikat aturan pendidikan formal.

Pengertian Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal ialah jalur pendidikan yang tujuannya untuk mengganti, menambah dan melengkapi pendidikan formal. Pendidikan ini dapat diselenggarakan oleh lembaga khusus yang ditunjuk oleh pemerintah dengan berpedoman pada standar nasional pendidikan. Dan karena berpedoman pada standar nasional pendidikan maka hasil dari pendidikan non formal tersebut dapat dihargai setara dengan pendidikan formal.

Meskipun pendidikan nonformal diselenggarakan di luar pendidikan formal namun tetapi pendidikan nonformal direncanakan dengan matang dan berorientasi pada pelayanan peserta didik dan pembelajaran yang khusus untuk menangani hal tertentu yang bertujuan agar peserta didik, atau masyarakat dapat memiliki sikap dan cita-cita sosial guna meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.

 

Tujuan Pendidikan Non Formal

Pada dasarnya dalam pendidikan non formal terdapat dua tujuan utama yaitu:

  • Untuk memenuhi kebutuhan belajar tingkat dasar, misalnya pengetahuan tentang alam, pendidikan keaksaraan, pengetahuan kesehatan dan gizi, pengetahuan umum dan kewarganegaraan dan sebagainya.
  • Untuk keperluan pendidikan lanjutan melengkapi pendidikan tingkat dasar dan pendidikan nilai-nilai hidup. Misalnya meditasi, pendidikan kesenian, pengajian, sekolah minggu, dan lain-lain.

 

Manfaat Pendidikan Non Formal

Pendidikan nonformal mempunyai manfaat secara institusional yang memungkinkan warga masyarakat memiliki:

  1. kesempatan mengembangkan kepribadian dan mengaktualisasikan diri;
  2. kemampuan menghadapi tantangan hidup baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungn masyarakat,
  3. kemampuan membina keluarga sejahtera untuk memajukan kesejahteraan umum;
  4. kemampuan wawasan yang luas tentang hak dan kewajiban sebagai warga segara;
  5. kemampuan kesadaran berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat dalam rangka pembangunan manusia dan masyarakat;
  6. kemampuan menciptakan atau membantu menciptakan lapangan kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

 

Contoh Pendidikan Non Formal

Berikut beberapa contoh program pendidikan non-formal yang bisa menjadi pilihan:

1. Lembaga Kursus dan Pelatihan

Lembaga kursus dan pelatihan hadir sebagai alternatif pendidikan bagi mereka yang ingin mengembangkan keterampilan tertentu tanpa harus mengikuti jalur pendidikan formal.

Program ini menawarkan pembelajaran yang lebih praktis dan aplikatif, dengan berbagai pilihan kursus sesuai kebutuhan peserta.

2. Kelompok Belajar

Kelompok belajar adalah komunitas pendidikan yang dibentuk oleh sekelompok orang dengan minat atau kebutuhan belajar yang sama. Biasanya, kelompok ini mempelajari suatu topik atau keterampilan tertentu secara bersama-sama.

Dalam praktiknya, kelompok belajar sering dipandu oleh seorang mentor atau fasilitator yang membantu mengarahkan diskusi, memberikan materi, serta membimbing peserta agar lebih memahami materi yang dipelajari.

3. Pusat Kegiatan Belajar

PKBM adalah lembaga yang menyediakan berbagai program pendidikan bagi masyarakat yang ingin terus belajar di luar sekolah formal. Program yang ditawarkan meliputi kursus literasi, pelatihan keterampilan, pendidikan kesetaraan (seperti Paket A, B, dan C), hingga kelas pemberdayaan ekonomi.

PKBM sangat membantu bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan atau mengembangkan keahlian baru agar lebih siap bersaing di dunia kerja.

4. Satuan Pendidikan Sejenis (SPS)

SPS mencakup berbagai bentuk pendidikan non-formal yang bertujuan untuk memperkaya wawasan, keterampilan, serta membangun karakter individu. Program ini didukung oleh berbagai komunitas dan sering kali berfokus pada aspek seni, budaya, atau keterampilan khusus.

Beberapa contoh SPS antara lain:

  • Layanan pra-sekolah seperti penitipan anak.
  • Sanggar seni dan budaya, seperti sanggar tari atau padepokan pencak silat.
  • Pelatihan kepramukaan atau kegiatan kepemimpinan lainnya.
  • Balai latihan kerja dan penyuluhan untuk keterampilan profesional.

Dengan adanya SPS, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.

5. Majelis Taklim

Majelis taklim adalah bentuk pendidikan non-formal yang berfokus pada pembelajaran agama Islam. Program ini banyak diikuti oleh masyarakat yang ingin mendalami ajaran agama secara lebih mendalam dalam suasana yang santai dan interaktif.

Selain membahas nilai-nilai keislaman, majelis taklim juga menjadi wadah diskusi untuk berbagi pengalaman hidup dan memperkuat hubungan sosial di komunitas.

 

Nah, itulah penjelasan seputar pendidikan non formal, mulai dari pengertian, manfaat, hingga contohnya. Pendidikan non-formal memberikan peluang belajar di luar sekolah dengan cara yang fleksibel dan mudah diakses.

Berbagai program seperti kursus, pelatihan, dan kelompok belajar membantu meningkatkan keterampilan dan memperluas wawasan. Dengan pendidikan non-formal, siapa pun bisa terus berkembang tanpa batasan waktu atau tempat.

Bagaimana reaksimu?

Komentar

https://souvio.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!