Fakta Nebula Tarantula: Nebula Terbesar di Alam Semesta!
Fakta Nebula Tarantula: Nebula Terbesar di Alam Semesta!
Alam semesta yang nyaris tanpa batas tentunya diisi oleh berbagai macam objek, baik itu fisik maupun nonfisik. Salah satunya Nebula, Nebula merupakan awan yang umumnya mengisi kekosongan ruang antar bintang. Nebula terdiri dari unsur gas, debu, dan plasma dengan kerapatan yang cenderung lemah, bahkan lebih lemah dari kerapatan air.

Ditemukan Pertama Kali Oleh Abbe Nicholas Louis de Lacaille

Ditemukan Pertama Kali Oleh Abbe Nicholas Louis de Lacaille

Nebula Tarantula pertama kali ditemukan, dideskripsikan, dan dikatalogkan oleh Abbe Nicholas-Louis de Lacaille dalam periode waktu antara 1751 hingga 1753. Pada awalnya dianggap sebagai bintang, tetapi astronom Prancis Nicolas Louis de Lacaille mengenalinya sebagai nebula. Cahaya terang dari Nebula Tarantula sendiri pertama kali direkam oleh astronom Prancis tersebut. Abbe adalah orang yang memberi struktur itu sebutan "Nebula Kelas Satu".

Nebula Tarantula memiliki diameter sekitar 1.000 tahun cahaya dan berjarak sekitar 160 ribu tahun cahaya dari Bumi. Nebula ini terletak di Awan Magelan Besar (LMC), galaksi satelit dari Galaksi Bimasakti, dan merupakan galaksi terdekat dari Bumi yang terletak pada konstelasi Dorado. Dilansir theplanets, pada awalnya, Nebula Tarantula tidak memiliki sebutan yang lebih spesifik karena teleskop pada masa tersebut belum cukup canggih untuk mendeteksi bintang-bintang dan struktur lain di dalamnya. Hingga abad ke-20, para ilmuan berhasil mengembangkan teleskop yang mampu mengambil gambar nebula ini dengan jelas. Kemudian, ditemukan bahwa filamen Hidrogen yang tersebar dan sangat panas di dalamnya menciptakan bentuk menyerupai kaki Laba-laba raksasa, Tarantula.

Tempat Terbentuknya Banyak Bintang

Tempat Terbentuknya Banyak Bintang

Nebula yang secara resmi dikenal juga sebagai 30 Doradus, juga dikenal sebagai Nebula Tarantula, telah menjadi tempat kelahiran ribuan bintang muda dan masif yang terletak di berbagai gugusnya. Dilansir theplanets, jumlah bintang dalam Nebula Tarantula diperkirakan mencapai lebih dari 800 ribu bintang. Nebula tarantula adalah sarang pembentukan bintang yang paling kuat dikenal di alam semesta lokal, di mana energi dari panas bintang muda di wilayah tersebut menciptakan rongga dan filamen dramatis di gas sekitarnya. Massa total nebula adalah sekitar 1.000.000 massa matahari, dengan diameter lebih dari 550 - 1000 tahun cahaya, ini adalah wilayah paling aktif, terbesar dan paling masif dari pembentukan bintang yang dikenal di galaksi Grup Lokal.

Di sekitar Tarantula terdapat wilayah pembentukan bintang lainnya dengan gugus bintang muda, filamen, dan awan berbentuk gelembung yang meledak. Nebula Tarantula terdiri dari beberapa kelompok bintang (gugus). Beberapa gugus bintang baru berusia sekitar 2 juta tahun, sementara yang lain sudah ada selama 25 juta tahun. Di intinya gugus ringkas R136, bertanggung jawab atas sebagian besar energi yang menerangi nebula, dan juga visibilitas nebula. R136 berisi beberapa bintang yang sangat besar, kira-kira 100 kali massa Matahari, beberapa di antaranya mungkin memiliki massa hingga 300 kali M☉. Gugus tersebut diperkirakan memiliki massa 450.000 massa dan diameter 35 tahun cahaya, menunjukkan kemungkinan pada akhirnya akan menjadi gugus bola di masa depan, sekelompok bintang tua yang mengorbit Awan Magellan Besar. Warnanya didominasi oleh emisi O-III yang kuat di dekat pusatnya dan lebih banyak emisi H-alpha di area terluar.

Hodge 301, gugus bintang yang merupakan gugus tertua, Lebih tua, dengan perkiraan usia 20 hingga 25 juta tahun. Ini hampir 10 kali lebih tua dari R136. Hodge 301 berisi sejumlah bintang masif dan cemerlang. Di inti Nebula Tarantula terdapat gugus bintang muda raksasa yang disebut NGC 2070 (gugus terbuka), wilayah ledakan bintang yang intinya padat (R136), hanya berusia 2 hingga 3 juta tahun. Jumlah penghuninya yang luar biasa sekitar 500.000. Gugus ini adalah sarang bagi bintang-bintang muda yang masif yang di antaranya adalah 100 kali lebih berat dari Matahari kita.

Gugus lainnya adalah gugus bintang terbuka terang di sisi kiri Nebula Tarantula yang disebut NGC 2100, yang menampilkan konsentrasi terang bintang biru yang dikelilingi oleh bintang merah. Gugus ini ditemukan oleh astronom Skotlandia James Dunlop pada tahun 1826 ketika bekerja di Australia, menggunakan teleskop pemantul 9 inci (23 cm) buatannya sendiri. Terdapat pula gugus bintang dan nebula emisi NGC 2074, wilayah pembentuk bintang masif lainnya yang ditemukan oleh John Herschel.

Pinggiran Nebula Tarantula juga kaya akan gugus bintang. Salah satunya NGC 2093, memiliki bintang yang relatif sedikit dan relatif muda, hanya beberapa puluh juta tahun. Tampaknya bintang-bintangnya telah menggali rongga yang cukup besar di sekitarnya yang sekarang relatif tidak memiliki gas. Gugus yang lebih tua dan jauh lebih kompak, NGC 2108. Ia menyerupai gugus bola di Galaksi kita sendiri, tetapi terbentuk jauh lebih baru, sekitar 600 juta tahun yang lalu.

Karena Nebula Tarantula berisi gugus bintang super terdekat, ini adalah objek studi bagi para astronom yang mempelajari aktivitas bintang yang lebih umum terjadi pada tahap awal alam semesta. Aktivitas ledakan di Nebula Tarantula dimulai puluhan juta tahun yang lalu. Wilayah pembentuk bintang kemungkinan akan bergabung menjadi gugus bintang yang lebih besar di masa depan. Beberapa bahan bakar untuk aktivitas kelahiran bintang mungkin berasal dari gas yang dilepaskan Awan Magellan Kecil, galaksi katai di dekatnya, yang terletak di rasi bintang Tucana.

Supernova 1978A, Terdekat di Nebula Tarantula

Supernova 1978A, Terdekat di Nebula Tarantula

Tiga dekade lalu, tepat pada malam tanggal 23 Februari 1987, para astronom menyaksikan salah satu bintang meledak paling terang dalam 400 tahun terakhir. Supernova raksasa itu, yang disebut Supernova 1987A (SN 1987A), berkobar dengan kekuatan 100 juta matahari selama beberapa bulan setelah penemuannya pada 23 Februari 1987. Sejak penampakan pertama itu, SN 1987A terus memukau para astronom dengan pertunjukan cahayanya yang spektakuler. Terletak di Awan Magellan Besar di dekatnya, ini adalah ledakan supernova terdekat yang diamati dalam ratusan tahun dan kesempatan terbaik bagi para astronom untuk mempelajari fase-fase sebelum, selama, dan setelah kematian sebuah bintang.

Supernova seperti SN 1987A dapat mengaduk gas di sekitarnya dan memicu pembentukan bintang dan planet baru. Gas yang membentuk bintang dan planet ini akan diperkaya dengan unsur-unsur seperti karbon, nitrogen, oksigen, dan besi, yang merupakan komponen dasar dari semua kehidupan yang diketahui. Unsur-unsur ini terbentuk di dalam bintang pra-supernova dan selama ledakan supernova itu sendiri, lalu tersebar ke galaksi induknya melalui sisa-sisa supernova yang mengembang. Studi lanjutan tentang SN 1987A akan memberikan wawasan unik tentang tahap awal penyebaran ini.

Bagaimana reaksimu?

Komentar

https://souvio.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!