
Apa itu El Nino?

Istilah El Niño berasal dari bahasa Spanyol yang artinya ”anak laki-laki”. El Niño awalnya digunakan untuk menandai kondisi arus laut hangat tahunan yang mengalir ke arah selatan di sepanjang pesisir Peru dan Ekuador saat menjelang natal. Menghangatnya perairan di wilayah Amerika Selatan ini ternyata berkaitan dengan anomali pemanasan lautan yang lebih luas di Samudera Pasifik bagian timur, bahkan dapat mencapai garis batas penanggalan internasional di Pasifik tengah.
Mengutip laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pengertian El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah sekitarnya, termasuk seperti di Indonesia.
BMKG mengklasifikasikan intensitas El Nino menjadi tiga kategori, yaitu El Nino lemah, moderat, dan kuat. El Nino lemah berkisar antara 0.5 hingga 1.0, El Nino moderat berkisar antara 1.0 hingga 2.0, sedangkan El Nino kuat dengan nilai lebih dari 2.0. Syarat untuk diidentifikasikan sebagai El Nino adalah nilai indeks Nino 3.4 masuk dalam kategori El Nino minimal konsisten selama 5 bulan berturut-turut. Fenomena ini muncul 2-7 tahun sekali.
Dampak dari El Nino
Kekeringan
El Nino seringkali menyebabkan peningkatan suhu permukaan laut dan mengurangi curah hujan di beberapa wilayah. Kekeringan yang berkepanjangan dapat terjadi akibat hal ini, yang menyebabkan ketersediaan air untuk pertanian menjadi kurang.
Gangguan Musim Tanam
El Nino mengubah pola cuaca dan bisa mengganggu musim tanam yang biasanya terjadi. Petani dapat mengalami penundaan dalam penanaman tanaman, penurunan luas area tanam, atau bahkan kegagalan panen.
Penyakit dan Hama
Perubahan kondisi cuaca akibat El Nino dapat mempengaruhi persebaran penyakit dan hama bagi tanaman. Lingkungan yang lebih menguntungkan bagi beberapa penyakit dan hama bisa muncul, yang dapat menyebabkan penyebaran yang lebih cepat dan merusak tanaman serta mengurangi hasil panen.
Penurunan Kualitas Tanaman
Suhu yang tinggi dan kekurangan air akibat El Nino dapat menyebabkan penurunan kualitas tanaman. Buah-buahan dan sayuran yang tumbuh dalam kondisi yang tidak ideal cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil, rasa yang kurang enak, dan kualitas yang buruk secara keseluruhan.
Ketidakstabilan Pasar
Perubahan dalam produksi pertanian akibat El Nino dapat menyebabkan ketidakstabilan pasar. Jika panen berkurang atau gagal, pasokan dapat berkurang, yang kemudian dapat menyebabkan kenaikan harga dan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan.
Itu dia pembahasan mengenai pengertian dan dampak dari fenomena el nino di sektor pertanian. Semoga bermanfaat!
Komentar
0 comment